Activate Facebook Timeline App and Get Experience with Your Friends. |
RAGAM
Sapa
Arak - arakan Gajah Lambat : Upacara Menuju Dewasa
Baca Juga:
Tags:
sapa tradisi adat ritual lampung akhir balik masa kanak-kanakBerita HOT:
- Drama Seri IndonesiaInsya Allah Ada Jalan
- Sambut Tahun Baru 2013Jakarta Night Festival
- Bencana Banjir Ganggu Aktivitas Warga
- Masyarakat Diminta TenangPersediaan BBM Cukup
- Masih Dalam PengkajianPenerapan Ganjil - Genap
indosiar.com, Lampung - Di Lampung, ada arak-arakan lamban balap maju yang merupakan tradisi dan adat Lampung Pubian untuk melepas masa kanak-kanak. Kesenian jajak, rudat dan pencak silat serta iringan gajah membuat ritual adat tersebut sarat budaya. Prosesi adat yang biasa digelar bagi calon penyimbang marga ini, membawa pesan moral akan sulitnya masa akil baliq serta menjadi tauladan bagi kearifan sang calon pemimpin marga.
Suasana suka cita mewarnai ritual adat ini, kesenian jajak, rudat membuat suasana menjadi semarak. Kesenian jajak yang menampilkan pencak silat khas suku Lampung Pubian berfungsi untuk membuka jalan bagi arak-arakan. Sementara kesenian rudat digelar sebagai perlambang lepasnya masa kanak - kanak sekaligus melambangkan runtuhnya kemurnian hati.
Sang anak yang akan melepas masanya, kemudian dinaikkan ke singgah sana diatas punggung gajah. Ritual adat yang dikenal dengan sebutan arak - arakan lambang balak maju ini, biasa digelar oleh masyarakat adat Lampung Pubian untuk menyambut datangnya masa akil baliq bagi calon pewaris penyimbang marga atau pangeran.
Calon penyimbang marga ini diarak dari lamban rumah lama menuju rumah baru atau lebih dikenal dengan lambang empai. Gawe adat Lampung Pubian ini sudah jarang sekali ditemui masa sekarang. Ritual adat tersebut membawa pesan moral akan beratnya tubuh
tugas kepada calon penyimbang marga atau calon pemimpin ketika mereka dewasa kelak.
Selain harus memiliki kekuatan fisik yang dilambangkan dengan gajah, calon penyimbang marga harus memiliki kearifan dan kebijaksanaan yang nantinya akan membawa masyarakat marga adat menuju kemakmuran. (Arif Susanto/Dv/Ijs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar