Minggu, 18 November 2012
FESTIVAL NGARAK PERTAMA KALI
UNDANG SELURUH MARGA SE LAMPUNG
Kebudayaan suatu bangsa merupakan
indikator dan mencirikan tinggi atau rendahnya martabat dan peradaban.
Kebudayaan tersebut dibangun oleh berbagai unsur, seperti bahasa, sastra dan
aksara, kesenian dan berbagai sistem nilai yang tumbuh dan berkembang dari masa
ke masa. Kebudayaan Nasional kita dibangun atas berbagai kebudayaan daerah yang
beragam warna dan corak, sehingga merupakan satu rangkaian yang harmonis dan
dinamis, oleh karena itu tidak disangkal bahwa bahasa, sastra, aksara daerah,
kesenian dan nilai-nilai budaya daerah merupakan unsur penting dari kebudayaan
yang menjadi rangkaian kebudayaan nasional. Nilai-nilai dan cirri budaya
kepribadian bangsa merupakan faktor strategis dalam upaya mengisi dan membangun
jiwa, wawasan dan semangat Bangsa Indonesia sebagaimana tercermin dalam
nilai-nilai luhur Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Kebudayaan Lampung yang merupakan
bagian dari budaya nasional dan sekaligus sebagai asset nasional memiliki
sejumlah nilai dan norma sosial budaya yang melandasi pemikiran dan prilaku
warganya. Berbagai ungkapan tradisional yang merupakan falsafah hidup yaitu :
Piil Pesinggiri, Sakai Sembayan, Nemui Nyimah, Nengah Nyappur dan Bejuluk
Beadok merupakan contoh gambaran hidup masyarakat yang memiliki nilai-nilai
kehidupan bermasyarakat yang luhur dan sangat penting untuk dipelihara,
dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus dan harus dipertahankan
keberadaannya walaupun terjadi perubahan global.
Berdasarkan hal-hal sebagaimana
tersebut diatas, dan mengingat kebudayaan Lampung termasuk didalamnya adat
istiadat, falsafah hidup, sejarah, peristiwa sejarah lokal dan sejarah daerah
serta benda-benda yang bernilai budaya merupakan kebanggaan daerah yang
mencerminkan jati diri masyarakat, perlu dilakukan serangkain upaya-upaya dalam
rangka memelihara, melestarikan dan mengembangkan Kebudayaan Lampung yang pada
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan peranan nilai-nilai budaya tersebut dan
lembaga adat di daerah dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan,
kelangsungan pembangunan dan peningkatan ketahanan nasional, serta mendorong
upaya mensejahterkan warga masyarakat setempat sekaligus menunjang dan
meningkatkan partisipasi masyarakat untuk turut serta bertanggung jawab dalam
menjaga dan memelihara kebudayaan daerah.
Masyarakat lampung mengenal
berbagai macam upacara-upacara tradisional sebagai media penanaman nilai-nilai
filosofis masyarkat Lampung yakni Piil Pesinggiri, Sakai Sembayan, Nemui
Nyimah, Nengah Nyappur dan Bejuluk Beadok. Penanaman nilai-nilai filosofis
tersebut kepada generasi muda adalah hal yang sangat penting untuk dilaksanakan
agar nilai-nilai luhur tersebut segera terwariskan di lingkungan generasi muda.
Salah satu upaya penanaman
nilai-nilai filosofis kepada generasi muda ialah dengan pelaksanaan Festifal
Ngarak. Dimana ngarak adalah salah satu prosesi begawi yang terdiri dari arak-arakan
atau iring-iringan menghantar pengantin atau tamu agung menuju sesat atau
tempat acara, yang dilengkapi dengan properti adat seperti pencak silat,
tetabuhan, pedang tombak dan payung agung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar