Minggu, 09 Desember 2012

gambar pencak silat asli suku lampung

Minggu, 18 November 2012



FESTIVAL NGARAK PERTAMA KALI
UNDANG SELURUH MARGA SE LAMPUNG
Kebudayaan suatu bangsa merupakan indikator dan mencirikan tinggi atau rendahnya martabat dan peradaban. Kebudayaan tersebut dibangun oleh berbagai unsur, seperti bahasa, sastra dan aksara, kesenian dan berbagai sistem nilai yang tumbuh dan berkembang dari masa ke masa. Kebudayaan Nasional kita dibangun atas berbagai kebudayaan daerah yang beragam warna dan corak, sehingga merupakan satu rangkaian yang harmonis dan dinamis, oleh karena itu tidak disangkal bahwa bahasa, sastra, aksara daerah, kesenian dan nilai-nilai budaya daerah merupakan unsur penting dari kebudayaan yang menjadi rangkaian kebudayaan nasional. Nilai-nilai dan cirri budaya kepribadian bangsa merupakan faktor strategis dalam upaya mengisi dan membangun jiwa, wawasan dan semangat Bangsa Indonesia sebagaimana tercermin dalam nilai-nilai luhur Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Kebudayaan Lampung yang merupakan bagian dari budaya nasional dan sekaligus sebagai asset nasional memiliki sejumlah nilai dan norma sosial budaya yang melandasi pemikiran dan prilaku warganya. Berbagai ungkapan tradisional yang merupakan falsafah hidup yaitu : Piil Pesinggiri, Sakai Sembayan, Nemui Nyimah, Nengah Nyappur dan Bejuluk Beadok merupakan contoh gambaran hidup masyarakat yang memiliki nilai-nilai kehidupan bermasyarakat yang luhur dan sangat penting untuk dipelihara, dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus dan harus dipertahankan keberadaannya walaupun terjadi perubahan global.
Berdasarkan hal-hal sebagaimana tersebut diatas, dan mengingat kebudayaan Lampung termasuk didalamnya adat istiadat, falsafah hidup, sejarah, peristiwa sejarah lokal dan sejarah daerah serta benda-benda yang bernilai budaya merupakan kebanggaan daerah yang mencerminkan jati diri masyarakat, perlu dilakukan serangkain upaya-upaya dalam rangka memelihara, melestarikan dan mengembangkan Kebudayaan Lampung yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan peranan nilai-nilai budaya tersebut dan lembaga adat di daerah dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan, kelangsungan pembangunan dan peningkatan ketahanan nasional, serta mendorong upaya mensejahterkan warga masyarakat setempat sekaligus menunjang dan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk turut serta bertanggung jawab dalam menjaga dan memelihara kebudayaan daerah.       
Masyarakat lampung mengenal berbagai macam upacara-upacara tradisional sebagai media penanaman nilai-nilai filosofis masyarkat Lampung yakni Piil Pesinggiri, Sakai Sembayan, Nemui Nyimah, Nengah Nyappur dan Bejuluk Beadok. Penanaman nilai-nilai filosofis tersebut kepada generasi muda adalah hal yang sangat penting untuk dilaksanakan agar nilai-nilai luhur tersebut segera terwariskan di lingkungan generasi muda.








Salah satu upaya penanaman nilai-nilai filosofis kepada generasi muda ialah dengan pelaksanaan Festifal Ngarak. Dimana ngarak adalah salah satu prosesi begawi yang terdiri dari arak-arakan atau iring-iringan menghantar pengantin atau tamu agung menuju sesat atau tempat acara, yang dilengkapi dengan properti adat seperti pencak silat, tetabuhan, pedang tombak dan payung agung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar